Jumat, 15 Juni 2012
DIBALIK SOSOK BAPAK M. QURAISH SHIHAB
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh... para pembaca yang budiman, izinkan saya memperkenalkan seorang mufassir yang ternama di indonesia bahkan di sebagian besar negara muslim.. Beliau adalah penulis Kitab Tafsir Al-Mishbah, yang menunjukkan ke-khas-annya dalam menuliskan tafsir tersebut yakni selalu menyertakan munasabah ayat dengan ayat sebelumnya..
Wah penasaran? ? ? silahkan membaca artikel singkat dibawah ini...
A. Latar Belakang
Nama lengkap beliau adalah Muhammad Quraish Shihab. Beliau dilahirkan di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Februari 1944. Ayahnya bernama Prof. KH. Abdurrahman Shihab, yaitu seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Beliau berasal dari keluarga keturunan Arab.
B. Riwayat Pendidikan
Muhammad Quraish Shihab mengawali pendidikannya di rumahnya dengan bimbingan ayahnya. Adapun riwayat pendidikan formalnya adalah sebagai berikut:
1. Sekolah Dasar di Ujung Pandang.
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah. Saat kelas dua, melanjutkan di Tsanawiyah Al-Azhar Kairo.
3. Kuliah di Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir Hadits Al-Azhar hingga tahun 1961.
4. Pada tahun 1969 memperoleh gelar MA jurusan Tafsir Al-Qur’an, dengan tesis yang berjudul “Al-I’jaz Al-Tusy ri’iy li Al-Qur’an Al-Kariim”
5. Pada tahun 1980-1982 memperoleh gelar doktor di Universitas Al-Azhar dengan disertasi berjudul “Nazhm Al-Durar li Al-Biqa’iy, Tahqiq Wa Dirasah”. Beliau mendapat penghargaan tingkat pertama (mumtaz ma’a martabat al-syaraf al-‘Ula).
C. Pengalaman Karir dan Karya
Muhammad Quraish Shihab mengawali karirnya setelah kembali dari Mesir dengan beragam aktifitas, diantaranya adalah:
1. Wakil Rektor bidang Akademis dan kemahasiswaan di IAIN Alauddin Ujung Pandang.
2. Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian Timur.
3. Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam Bidang Pembinaan Mental.
4. Melakukan penelitian-penelitian, diantaranya adalah:
a. Judul: “Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur” (1975)
b. Judul: “Masalah Wakaf Sulawesi Selatan” (1978)
5. Bekarja di Fakultas Ushuluddin dan Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.
7. Anggota Lajnah Pentashih Al-Qur’an Depag tahun 1989.
8. Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Nasional tahun 1989.
9. Ketua Lembaga Pengembangan
Beliau juga pernah aktif di organisasi profesional, diantaranya adalah:
1. Pengurus Perhimpunan Ilmu-Ilmu Syari’ah
2. Pengurus Konsorsium Ilmu-Ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
Dalam Kegiatan Ilmiah, beliau juga aktif dalam kegiatan ilmiah baik yang di dalam maupn di luar negeri. Diantara kegiatannya adalah tulis menulis sehingga beliau pernah tercatat sebagai penulis rubrik Pelita Hati (edisi Rabu), penulis rubrik Tafsir Al-Amanah (dalam majalah Amanah/ majalah 2 mingguan), dan Dewan Redaksi majalah ‘Ulumul Qur’an dan Mimbar Ulama’ di Jakarta.
Diantara karya-karya beliau adalah
1. Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984)
2. Filsafat Hukum Islam (Jakarta : Depag 1987)
3. Mahkota Tuntutan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta: Untagma 1988)
4. “Membumikan” Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Mizan, Mei 1992)
5. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan (Mizan, Februari 1994)
6. Dan lain-lain.
D. Penilaian Masyarakat terhadap Beliau
Seorang ulama adalah sosok yang dijadikan panutan oleh masyarakat. Masyarakat akan senantiasa memperhatikan hasil pemikiran yang beliau fatwakan baik yang disampaikan melalui lisan maupun tulisan. Diantara penilaian masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Pengantar Redaksi Kompas
Dalam pengantar redaksi Kompas dinyatakan bahwa karya beliau itu menyejukkan. Inilah kesan yang timbul saat membaca tulisan M. Quraish Shihab tentang berbagai persoalan kemasyarakatan dan keagamaan. Begitu pula bila mendengar ceramahnya”
2. Pengamat/ Peneliti
Howard M. Federspiel yaitu seorang pengamat para mufassir atau cendekiawan muslim Indoneisa. Ia terkesan saat meneliti biografi M. Quraish Shihab, ia mengatakan bahwa ia menemukan bahwa Quraish Shihab itu berasal dari Sulawesi Selatan, terdidik di pesantren, dan menerima pendidikan tingginya di Mesir pada Universitas Al-Azhar, dimana ia menerima gelar Ph.D-nya. Menurutnya, hal itulah yang menjadikan Quraish Shihab terdidik lebih baik dibandingkan dengan hampir semua pengarang lainnya yang terdapat dalam Popular Indonesian Literature of the Quran.
Menurutnya, hal yang menjadikan Quraish Shihab unik adalah karena tingkat pendidikan tingginya ditempuh di Timur Tengah dan tidak di Barat. Selain itu, Quraish Shihab juga mempunyai karier yang menonjol karena beliau mengajar di IAIN Ujung Pandang dan Jakarta dan pernah menjabat sebagai rektor di IAIN Jakarta.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar