Rabu, 06 Februari 2013

MATERI KAJIAN TAFSIR AL_QUR'AN


TAFSIR UMMUL KITAB (AL-FATIHAH)
Ditulis oleh: Rizqi Nurjannah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)
Surat Al-Fatihah ini memiliki beberapa nama lain. Yang terkenal diantaranya adalah Al-Fatihah (Pembuka), Ummul Kitab (Induk Al-Qur’an), As-Sab’ul Matsaniy (7 Ayat yang diulang-ulang). Menurut Al-Qurthubiy, ada 7 nama lain Al-Fatihah, diantaranya adalah Asy-Syifa (Obat), Al-Waafiyah (Yang Memenuhi), Al-Kaafiyah (Yang Mencukupi), Al-Asaasu (Dasar), Al-Hamdu (Segala Pujian).
Beberapa Keutamaan Surat Al-Fatihah diantaranya adalah:  
1.       Termasuk surat yang ter-Agung dari surat dalam Al-Qur’an. (HR. Bukhari dari Abi Sa’id bin Mu’alla)
2.       Tidak ada surat yang semisal surat ini dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an (Taurat, Injil, Zabur). (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, Ketika Ubay bin Ka’ab membaca surat ini)
3.       Termasuk 2 surat (Al-Fatihah dan Akhir surat Al-Baqarah) yang jika dibaca maka terbukalah langit dan turun seorang malaikat .(HR. Imam Muslim dalam Shahihnya, dari Ibnu Abbas)
Ada banyak riwayat yang menyebutkan akan keutamaan surat ini, akan tetapi yang paling shohih adalah 3 hal diatas. Oleh karena itu, kita harus waspada dari apa-apa yang dibawa oleh para musuh Islam, kaum zindiq Muslimin (orientalis) berupa keutamaan-keutamaan suatu amalan dan lain-lain.  
Sebelum membaca Al-Qur’an hendaknya kita mengucapkan ta’awudz terlebih dahulu sebagai wujud permohonan kita untuk senantiasa berlindung kepada Allah SWT dari syetan yang terkutuk dari segala godaannya, celaannya, dan bisikan-bisikannya serta dari segala keburukan dan kesesatan yang ia sebarkan. Perintah ini sebagaimana difirmankan dalam surat An-Nahl(16): 98
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (98)
“Maka apabila engkau akan membaca Al-Qur’an maka hendaklah berlindung kepada Allah SWT dari syetan yang terkutuk”
Setelah membaca Ta'awudz, Lalu kita masuk ke ayat pertama yakni membaca Basmalah. Sesungguhnya membaca basmalah itu sangat dianjurkan bahkan disunnahkan untuk membacanya ketika kita memulai sesuatu dalam kehidupan kita sebagai permohonan pertolongan kepada Allah SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Makna per-Kata
Al-hamdu Lillaahi...
Kalimat ini adalah pujian terhadap peng-Agung-an dan pe-Mulia-an terhadap Allah SWT. Menurut Qurthubi, Alif lam dalam kata al-hamdu itu bermakna istighroq al-jinsi (mencakup semua jenis sanjungan). Sanjungan ini tidak terbatas diberikan pada seseorang karena telah diberi suatu kebaikan sebagaimana yang kita kenal dengan kata syukron (Terimakasih), namun lebih umum yakni pujian atas hal-hal yang dipuji karena sifat-sifatnya tanpa didahului dengan berbuat kebaikan.   
Rabbil ‘aalamiin
Kata ar-Rabb menurut bahasa berarti isim mashdar yang maksudnya adalah at-tarbiyyah (pendidikan) yaitu memperbaiki dan menjaga (membimbing supaya yang dididik itu tetap baik). Maka Allah SWT sebagai Rabb itu adalah Dzat yang MakhlukNya dan mendidikNya. Kata Ar-Rabb itu mengandung beberapa makna Al-Maalik (Raja), Al-Mushlih (Yang memperbaiki), Al-Ma’buud (Yang di-ibadahi), As-Sayyid (Tuan), Al-Muthoo’ (yang dita’ati). Dan jangan mengatakan kata rabb untuk selain Allah kecuali dengan idhofah (penyandaran terhadap kata lain), misalnya Rabbul ibili (pemilik unta), Rabbud Daari (pemilik rumah).
Kata Al-‘Aalamiin merupakan bentuk jama’ dari kata al-aalam. Menurut Al-Farra’ dan Abu Ubaidah, ‘al-‘aalam adalah ungkapan dari siapa yang berakal, mereka itu ada 4 umat yaitu manusia, jin, malaikat, dan syetan. Dan menurut sebagian ulama’, bahwa ‘alam itu mencakup seluruh macam benda baik manusia, hewan, tumbuhan, tanah, malaikat, jin dll.
Ar-Rahmaani ar-Rahiim
2 kata ini berasal dari kata Rohmah yang maknanya adalah: Ar-Rohman (yang memberikan nikmatNya yang besar) , Ar-Rohim (Yang memberikan nikmatNya yang kecil). Al-Khoththabiy mengatakan bahwa Ar-Rohman itu Dzat yang memiliki kasih sayang yang mencakup luasnya penciptaan baik dalam rezeki maupun kemashlahatan baik kepada orang mu’min maupun kafir. Sedangkan Ar-Rohiim itu khusus kepada orang mu’min semata. Kata Rohman itu khusus bagi Allah saja, tidak ada yang disembah selain Ar-Rohman.
Yaum ad-Diin Yaitu hari pembalasan dan hari perhitungan.
Iyyaaka Na’budu
Ibadah berarti merasa hina, tunduk, dan tenang dan memohon pertolongan. Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa Ibadah itu adalah puncak ketundukan dan kehinaan  seseorang. Tidak ada yang yang pantas disembah selain-Mu (Allah SWT) karena Kemuliaan dan KeagunganMu.   
Wa Iyyaka Nasta’iin
Maksudnya adalah memohon pertolongan kepadaMu Allah SWT atas keta’atan padaMu, dan ibadah padaMu dalam segala urusan kita. Maka sesungguhnya tidak ada yang dapat menolong kita kecuali Engkau.
Ihdinaa artinya tunjukkan kepada kami.
Ash-Shirooth al-Mustaqiim artinya jalan yang lurus. Orang Arab meminjam kata Ash-Shiroot ini untuk segala perkataan dan perbuatan yang disifati dengan istiqomah dan tidak bengkok. Maksud ayat ini adalah Jalan Islam. 
An’amta ‘alaihim
Nikmat maksudnya adalah kehidupan yang lembut dan makmur. Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah para nabi, orang yang shiddiq / membenarkan ajaran Allah SWT, Syuhada, dan orang yang shaleh. Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat An-Nisaa’: 69.
Al-Maghduub ‘alaihim
Mereka adalah orang yahudi. Sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh : 61 dan Al-maidah: 60.
Adh-Dhooolliin
Maksudnya adalah orang Nasrani. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah : 77. Imam Fakhru Ar-Rozzi berkata bahwa al-Maghdub ‘alaihim adalah orang kafir seluruhnya dan adh-dhoollin adalah orang munafik, hal ini sebagaimana dalam surat Al-baqoroh pun disifatkan orang mu’min terlebih dahulu –dalam ayat 2-5-(yang dalam surat al-Fatihah adalah an’amta ‘alaihim), kemudian sifat orang kafir –ayat 6-7- kemudian sifat orang munafik –ayat 8-20-.
Aamiin
Artinya Ya Allah Semoga Allah SWT mengabulkan. Al-Alusi mengatakan bahwa ini merupakan sunnah untuk dibaca setelah surat Al-Fatihah sebagaimana hadits Abi Maisaroh. Ini bukan dari Al-Qur’an namun termasuk isim yang bermakna Fi’il. Bisa dibaca Amiin atau Aamiin.  
Do’a
Ya Allah, tetapkanlah kepada kami agama Islam sebagai agama yang benar, yang mana Engkau telah mengutus para Nabi dan Rasul dan mengutus Penutup para Nabi. Ya Allah, tetapkanlah kami dalam keimanan, dan jadikanlah kami termasuk orang yang mencari jalan orang-orang yang dekat denganMu, jalan para Nabi, para shiddiiqiin (yang membenarkan agama Allah), para syuhada, para orang shaleh. Dan jangan jadikan kami termasuk orang yang bingung akan jalan yang lurus, orang yang sesat dari syari’atMu yang Suci, dan orang yang ingkar terhadap ayat-ayatMu, rasul-rasulMu serta para Nabi UtusanMu karena mereka benar-benar akan mendapatkan laknat dan kemurkaan Allah SWT hingga akhir zaman.  Allahumma Aamiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...