Senin, 15 Februari 2010

“Sudahkah kita jatuh cinta?”

Cinta, cerita indah namun tak ada arti itulah kira-kira singkatan yang pernah saya baca dalam sebuah novel remaja. Pada masa yang modern ini, seringkali kita menjumpai beragam program yang memberikan sebuah jalan untuk menjalin hubungan kasih sayang diantara dua orang remaja paruh baya. Belum lagi momen-momen yang diyakini oleh khalayak ramai dapat melanggengkan hubungan kasih sayang diantara 2 insan yang memiliki keterikatan perasaan. Mereka menamakan dirinya “Aku sedang jatuh cinta”. Namun, jika mereka ditanya tentang definisi cinta, maka seringkali mereka akan menjawab bahwa cinta tak akan dirasionalisasikan, dan tak jarang mereka akan mengelak untuk menjawab dan mencoba untuk mengganti topik pembicaraan lain. Tapi, apakah benar bahwa cinta tak dapat dirasinalisasikan? Dan kepad siapakah cinta pantas kita tujukan?
Berbicara tentang cinta maka hendaknya kita memahami terlebih dahulu makna cinta. Cinta menurut Abdullah Nashih Ulwan adalah perasaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri, dan terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya, dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan. Inilah makna cinta yang mendasari setiap diri manusia. Cinta adalah fitrah tiap manusia. Dalam Islam, cinta dibagi menjadi tiga tingkatan yakni, Cinta utama (Mahabbatul Ula), Cinta pertengahan (Mahabbatul Wustho) dan tingkatan yang paling rendah adalah Cinta hina (Mahabbatul Adna). Sebagai seorang yang beriman, kita diwajibkanuntuk menempatkan Allah sebagai Cinta Utama, dan menempatkan selainnya dibawah cinta pada Allah SWT. Cinta yang kedua setelah Allah adalah cinta kepada kekasih Allah yakni cinta pada Nabi Muhammad SAW dan setelah Allah dan RasulNyalah cinta pada makhlukNya seperti orang tua, anak, harta kekayaan, dan semua perkara yang dibolehkan oleh syari’at Islam. Pertanyaan berikutnya yakni, bagaimanakah bentuk cinta? Maka jawaban yang paling tepat adalah ia tak dapat dilihat dengan mata indrawi, namun dapat dirasakan dalam kehidupan yang nyata. Bagaimana cara kita untuk merealisasikan bentuk cinta kita? Cinta pada Sang Maha Pencinta adalah dengan memberikan hakNya sebagai Maha Yang Satu-satunya Tuhan yang disembah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun, dan menjadikanNya satu-satunya tempat bergantung. Bentuk cinta pada RosulNya pun dengan menjalankan syari’at yang beliau sampaikan kepada kita baik yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Shohihah. Untuk mengetahui apasaja yang disampaikan oleh beliau maka Islam pun mewajibkan pada diri setiap muslim untuk menuntut ilmu. “Tholabul ‘ilmi fariidhotun ‘alaa kulli muslimin”. Sehingga wujud nyata dari cinta dapat terasa dalam kehidupan kita sehari-hari. Sedangkan cinta yang terakhir adalah cinta kita kepada sesama manusia, dan sesama makhlukNya, yakni kita memberikan hak mereka dan menjalankan kewajiban kita sebagai makhluk sosial. Dalam mencintai mereka pun harus sesuai dengan yang telah diatur oleh Allah dan RasulNya. Sehingga dalam kehidupan ini akan tercipta kehidupan yang nyaman, aman, tentram serta hubungan cinta kasih yang erat diantara sesame. Karena pada hakikatnya, 2 hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia hanyalah kecukupan pangan dan hidup tentram. Maka dengan realisasi cinta pada Allah, Rasul, dan para pengikut Allah dan RasulNya niscaya akan terciptalah sebuah negeri yang aman dan diidam-idamkan oleh setiap manusia.
Dengan melihat kenyataan sekarang, kebebasan bercinta diantara 2 orang remaja yang saling mencintai yang tidak didasari oleh ikatan apapun, maka apakah kita telah menjalankan Cinta yang Allah dan rasulNya perintahkan pada kita? Pantaskah kita mencintai pada selain Allah,, padahal hanya Allah lah yang benar-benar mencinta kita?

Saya berpandangan bahwa definisi yang mengatakan bahwa cinta adalah Cerita Indah Namun Tak berArti itu kurang tepat karena dengan cintalah kita dapat menggerakkan hati dan raga untuk berjuang dalam meniti tujuan akhir kita yakni SURGANYA..




Bantul, 14 Februari 2010
Ditulis oleh Rizqi Nurjannah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...