Kamis, 11 Maret 2010

Wujud Cinta

BUKTIKAN CINTAMU,,,

Hello prend,, Sebelum bicara panjang alangkah baiknya kita mulai dulu dengan kalimat yang Kekasih kita sukai jika kita mengucapkannya yakni kalimat yang jika suatu amalan tak didahului dengannya akan menjadi sia-sia belaka yakni ucapan basmalah (بسم الله الرحمان الرحيم) salam kenal dariku ya,, gemana kabar teman-teman yang mbaca tulisanku ini? Kali ini saya ingin mencoba memaparkan sebuah Kecenderungan jiwa dalam diri manusia menurut Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyah. Literatur yang saya pake adalah buku Khutbah Sepanjang Masa karangan para Ulama besar Islam.
Prend,, Suatu amalan yang terwujud adalah akibat kecenderungan jiwa pada sesuatu, jika amalan itu diiringi dengan keikhlasan maka itulah yang dinamakan dengan CINTA. Melanjutkan pembahasan saya kemaren tentang CINTA, Pernahkah kita jatuh Cinta?,, maka kali ini saya ingin memberikan beberapa kecenderungan orang yang sedang jatuh cinta. Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah membicarakan ini untuk Tujuan Yang utama yakni ALLAH SWT.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah membagi kondisi jiwa menjadi 3 kondisi,
# Jiwa Samawy
Jiwa ini cenderung dengan pengetahuan untuk mencari keuatamaan, dan kesempurnaan, sehingga jauh dari kehinaan. Termaktub dalam kitabullah surat Fushshilat ayat 30-32 yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu".(30) Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.(31) Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(32)”
# Jiwa yang liar, buas dan temperamental
Kecenderungannya cinta pada hal-hal yang menjurus pada pemaksaan, kesewenangan, membanggakan diri dan dunia, takabur, menggapai kedudujan dengan cara yang bathil. Syetanlah pelindung bagi penganut kecenderungan ini. Mereka senantiasa menggelapkan cahaya dalam naluri mereka. Tergambar jelas dalam surat Annisa ayat 119-121 yang artinya :
“Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan Aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya". barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (119) Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (120) Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya. (121)”
# Jiwa binatang yang penuh dengan syahwat dan birahi
Jiwa ini adalah jiwa yang cenderung pada makanan, minuman, dan persetubuhan. Mereka cenderung untuk menuju keduniaan yang hina dan akhir yang sengsara. Mereka tak ubahnya dengan hewan yang tak berperasaan, mereka puas dengan hal-hal yang menyenangkan jiwa mereka tanpa mempedulikan kemaslahatan orang lain.
Dari 3 kondisi tersebut, maka yang paling mulia dan termasuk hidup mulia dan akhirnya pun bahagia adalah Jiwa samawy, dengannyalah kita dapat mengantarkan jiwa pada tingkatan yang agung yakni menjadi kecintaan Allah dan senantiasa diberi anugerah keridhoaan dari Sang Pencipta.
Menjadi kekasih Allah tak mudah tapi juga tidak menyulitkan jiwa. Demi menunjukkan cinta pun ada tatacaranya, ada 10 tanda dan bukti CINTA yakni :
1. Menghujamkan pandangan mata
Bukanlah menghujamkan kepada orang yang kita cinta, tapi kita menghunjamkannya pada Dzat yang Maha Pencinta, yang tak ada seorang pun yang dapat melebihi keMaha Cintaannya pada para hambaNya. Maka Nabi SAW biasa berdo’a
اللهم إني أسألك لذة النظر إلى وجهك والشوق إلى لقائك من غير ضر أو مضر ولا فتنة مضلة
“Aku mohon kepadaMu kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu tanpa bahaya, atau yang membahayakan dan tanpa fitnah orang yang menyesatkan.”
2. Merasa malu jika yang dicintainya memandang
Bukankah jika kita dipandang oleh orang yang kita cinta maka kita kan merasa malu, apalagi jika kita berhadapan dengan Dzat Agung yang Sangat Mulia. Maka saat kita bermuajjahah dengan Allah dalam Sholat kita diperintah untuk Sujud, hendaknya kita senantiasa malu karena banyaknya dosa yang kita lakukan sedangkan ampunan kekasih kita sangat murah Ia berikan pada setiap kesalahan kita.
3. Banyak mengingat dengan hati, maupun lidahnya dengan membicarakan dan menyebut nama-Nya.
Tanda orang yang sedang jatuh cinta adalah selalu ingat dan ingin menyebut nama yang ia cinta serta selalu menceritakan tentangnya, maka jika kita mengaku cinta pada Allah, marilah kita selalu merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena begitu mulianya orang yang senantiasa mengingat Allah dan memikirkanNya dimana saja ia berada. Allah telah menggambarkannya dalam surat ali-Imran ayat 189-191 :
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.(189). Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(190) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.(191)
Jika kita ingin menjadi orang yang berakal dan selalu mencintai Allah maka kita harus mengikuti seruanNya diatas.
4. Tunduk terhadap perintah Allah dan mendahulukan-Nya daripada yang lain. Dan senantiasa menyukai apa yang Ia sukai dan membenci apa yang Ia benci
Jika kita mengaku cinta, maka apapun perintah kekasih maka kan kita lakukan, maka cinta pada Allah pun harus selalu didahulukan. Misalnya saja Panggilan yang selalu terdengar 5 kali sehari, jika kita sedang melakukan sesuatu hal maka hendaklah bersegera untuk meninggalkannya karena Kekasih kita telah memanggil. Ketahuilah, balasan yang Allah tawarkan bagi orang yang senantiasa bersegera menyambut panggilannya (dengan Sholat diawal waktu) yakni pada hari kiamat kelak ia wajahnya akan bercahaya, yakni akan diserupakan seperti bintang kejora. Maka marilah kita bersegera untuk bertemu dengannya agar kita selalu dicintaiNya.
5. Bersabar terhadap cobaan atau ujian dari Allah kepada para hambaNya
Allah telah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa bersabar dalam segala ujian, dalam Al-Quran surat Al-Ma’arij ayat 5 yang artinya : “ Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.”
Nabi SAW senantiasa berdo’a jika ia ditimpa musibah dengan do’a sebagai berikut :
إنا لله وإنا إليه راجعون اللهم أجرني في مصيبتي وأخلف لي خيرا منها
“ Sesungguhnya kami milik Allah SWT dan sesungguhnya kepadaNya lah kami kembali, Ya Allah berilah pahala kepadaku didalam musibahku dan gantilah dengan kebaikan padaku dari musibah tersebut.”
6. Memperhatikan dan mendengarkan perkataan yang dicintaiNya
Perkataan yang dimaksud adalh Firman-Nya. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Musa ra : “Semalam aku melewatimu sedang membaca Al-Quran lalu aku diam dan menikmati bacaanmu”
Dengan hadits diatas, jelaslah bahwa kita harus memperhatikan Firmannya. Membacanya dengan hukum tajwid yang telah ditentukan dan memahaminya serta mengamalkan. Dan jika kita hanya mendengar saja maka kita hendaklah mendengarkannya dengan seksama. Jika mendengar perkataan seorang yang kita cintai aja kita memperhatiakn apalagi mendengar surat cinta yang sangat Agung, maka kita harus memperhatikannya dengan sesama.
7. Mencintai dan bersegera untuk menuju rumah Sang Kekasih
Meskipun jalan yang dilalui sangat jauh tapi jika hati telah tergantung pada cinta, maka akan terasa sangat dekat. Cinta pada Allah akan menjadikan hal yang paling berat sekalipun menjadi sangat dekat dan ringan dilalui. Allah menyebutkan dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 26 yang artinya : “Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim ditempat Baitullah (dengan mengenakan) Janganlah kaun mempersekutukan sesuatupun dengan Aku, dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang yang Thawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku’ dan sujud.”
Jadi menuju rumahNya yakni menuju perintah-perintah Allah SWT. Tak hanya haji ke Baitullah namun sholat, zakat, siyam, sedekah pun termasuk jalan menuju pada rumah kekasih yang Agung yakni Allah Rabbul ‘alamiin.
8. Cemburu pada Nya
Dalam topic jatuh cinta, maka kata cemburu seringkali terdengar, dalam hubungan percintaan antara Allah dan hambaNya adalah sangat rentan dengan cemburu karena jika kita melihat saudara kita yang melakukan suatu ketaatan pada Allah maka kita cemburu kenapa kita tak melakukan seperti yang ia lakukan, dan sesungguhnya cemburunya Allah pada kita itu lebih dari segalanya. Karena Allah adalah Dzat yang sangat pencemburu.
Rasullah SAW bersabda : “Apakah kalian heran terhadap kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa’ad dan Allah SWT lebih cemburu dari pada aku”.
Maka jangan sampai membuat Allah cemburu yakni dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatupun dalam ketaatan kita pada Allah. Jika kita sedang melakukan hobi kita lalu kita mendengar adzan maka wajib hukumnya untuk selalu mendahulukanNya dari sesuatupun. Pada saat kita sedang sholat pun kita tidak boleh menduakan Allah SWT, yakni mengkonsentrasikan diri kita sedang bertemu dengan Sang Pencinta maka kita harus dalam keadaan yang maximal cinta padaNya. Inilah yang dinamakan dengan khusyu’.. Prend, saya belum dapat bicara banyak tentang khusyu’ karena seringkali saya terbayang-bayang dengan suatu hal yang remeh didalam sholat, maka dengan tulisan ini, saya harap ada solusi yang bisa kita amalkan untuk berlatih KHUSYU’ dalam Sholat. Jika kita belum bisa khusyu’, maka hendaklah kita berusaha untuk bersegera dalam mendatangi panggilanNya.
9. Berkorban untuk mendapatkan keridhoaan dan menyenangi apa pun yang menyenangkan yang dicintai
Dalam cinta, maka butuh pengorbanan. Seorang Sahabat Rasulullah SAW sedang berada di lading lalu ia bertemu dengan fulan lalu ia bertanya; “dari mana engkau wahai sahabatku” lalu fulan pun menjawab; “saya dari masjid” lalu ia pun serta merta langsung berkata, “ Saya wakafkan tanah ini untuk kepentingan umat Islam karena saya lalai pada seruanNya ketika saya mengurus lading ini.”
Dari cerita diatas, seorang sahabat Rasul yang sangat cinta pada Agama Allah hingga ia rela berkorban dengan hartanya yang sedanga ia usahakan. Jika kita kini belum dapat berlaku serupa maka minimal kita sisihkan uang saku kita untuk sedekah, namun jika memang belum mampu maka sedekah dengan apapun yang dapat kita lakukan. Jika kita mengaku cinta, maka harus ada pengorbanan yang terealisasikan
10. Suka menyendiri, merasa terganggu bila ada yang lewat didepannya saat ia bersama kekasihnya.
Orang yang sedang bersama dengan kekasihnya maka seringkali tak mau diganggu, apalagi jika kita sedang berduaan dengan Allah maka kita sangat terganggu jika ada orang yang lewat didepan kita. Karena inilah, maka kita diperbolehkan untuk menghalau orang yang akan lewat didepan kita saat kita sholat. Dan bagi orang yang lewat didepan orang sholat itu terdapat dosa yang sangat besar.
Prend, itulah bukti cinta kita pada Sang Maha Adil, marilah kita membiasakan diri untuk senantiasa belajar mencintai Allah SWT dengan powerfull dan untuk selalu menempatkan ALLAH dalam Mahabbatul Ula…. Semoga kita bisa menjadi hambaNya yang senantiasa diridhoi olehNya,, Amiin….
Prend,, maaf jika banyak kesalahan, karena saya hanyalah manusia yang penuh dengan salah dan lupa,, saran dan kritik selalu saya tunggu… Terimakasih,,…

Bantul, 6 Robi’ul Awwal 1431 H / 20 Februari 2010 M
gambar masjid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...