Rabu, 02 Mei 2012

hari pendidikan, harinya para pelaku pendidikan


Selamat hari Pendidikan Nasional
Terimakasih Guruku....
Ada beberapa point yang hendaknya kita renungkan bersama untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Yakni dengan memperbaiki kualitas guru. Ulama’ kita yakni Imam Ghazali telah memnberikan rambu-rambu tentang syarat menjadi seorang guru. Inilah syarat guru menurut Al-Ghazali:
1.    Ikhlas
2.    Tak materialistis
3.    Menguasai materi
4.    Mengetahui taraf perkembangan anak (psikologi)
5.    Dapat menjadi uswatun hasanah
6.    Berakhlak mulia
7.    Harus mencintai muridnya (dapat bertindak sebagai seorang bapak)
è Ar-rijaalu qawwaamuuna ‘ala an-Nisaa’ inilah konsep Islam. Bapak adalah manager (memberikan pelayanan prima)
è Total quality management  (menunjukkan kualitas menejemen yang terbaik)
Kita bandingkan dengan 4 kompetensi GURU masa kini:
1.    Kompetensi profesional (kuasai materi)
2.    Kompetensi Personal (berakhlak, menjadi uswah, ikhlas)
3.    Kompetensi sosial (cinta murid/ mengayomi)
4.    Kompetensi paedagogik (mengetahui psikologi)
Kompetensi-kompetensi tersebut tidaklah berbeda, namun justru kita patut bersyukur karena kompetensi guru masa kini telah ada sejak zaman Al-Ghazali yang hidup pada abad ke-13.

Cinta pekerjaan akan membawa orang kepada IKHLAS. “ikhlas beribadah itu caranya CINTAi Allah SWT setulus hati”

Selain kompetensi guru, Murid pun pengaruhi PENDIDIKAN suatu Bangsa...
Beberapa klasifikasi murid yang baik menurut Al-Ghazali adalah :
1.    Memiliki akhlak mulia
2.    Mempunyai semangat yang tinggi (etos kerja yang tinggi)
3.    Tidak membenci satu ilmu-pun
4.    Harus menghormati guru (seperti konsep Az-Zarnuji: Ta’liimul Muta’aalim)
5.    Dapat bekerjasama dengan yang lain
6.    Ikhlas
Begitulah Pendidikan, antara guru dan murid saling terkait. Guru berkualitas, murid pun takkan berhenti berkreatifitas.... 

Kata Para Tokoh Pendidikan.......
Dalam diskusi singkat di Radio MQ FM Jogjakarta, ada 2 orang pemateri yang menjadi narasumber. Yakni Anggota DPR RI Komisi X yakni Bapak Dedy Gumelar dan seorang Sekertaris Jendral Sapurata yakni sebuah LSM Pendidikan yaitu bapak Teddy [maaf sebelumnya jika penyebutan nama tersebut atau jabatannya tak sesuai,, hehehe.. soalnya aku hanya mendengarkannya saja dari radio..Mohon dimaklumi ^_^]
Ringkasan singkatnya kurang lebihnya seperti dibawah ini,, [jika memang keliru, mohon diluruskan]
-          Ada beberapa Persoalan pendidikan di Indonesia:
a.       Adanya Guru kurang kompeten
b.      Adanya Guru yang mengajar karena formalitas belaka, atau
c.       Bahkan ada guru yang mengajar karena sebuah materi
d.      Ada campur tangan politik dalam pola pendidikan di Indonesia.
-          Beberapa hal yang hendaknya dilakukan:
a.       Meningkatkan kompetensi guru,
b.      Mengajar dengan pemahaman yang maksimal (sesuai kemampuan guru, bukan hanya mengejar target yang dibuat pemerintah)
c.       Menyuarakan terus cita-cita kita pada pendidikan agar pendidikan Indonesia dapat ditingkatkan
-          Seharusnya guru itu:
a.       Memahami materi yang disampaikan
b.      Menyampaikan materi dengan menarik agar siswa merasa enjoy dan nyaman sehingga tak hanya transfer pengetahuan (dari referensi) namun juga menyampaikan nilai-nilai.
c.       Totalitas, komitmen untuk selalu menjadi guru. Tak menolak ditugaskan dimanapun
d.      Menjadi seorang pahlawan tanpa tanda jasa
Memang tak ada guru yang sempurna, namun minimal guru dapat selalu berusaha untuk menjadi lebih baik demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, yakni cerdas intelektual, moral, budaya, dan spiritual serta emosional.
Sungguh mulia jasa seorang guru. Jika kita perhatikan, banyak sekali guru kita yang sedari kita TK hingga kini masih menjadi guru TK juga, padahal kita yang dulu beliau ajar telah mampu melalang buana mencari ilmu entah dari mana saja. Guru SD yang dulu mengajari kita membaca, kini masih juga menjadi seorang guru SD padahal tak jarang ia mendapati murid-muridnya telah menjadi seorang pimpinan bangsa. Guru merasa bangga dan bahagia jika melihat muridnya telah menjadi seorang yang berkepribadian Pemimpin. Inilah sebenarnya guru yang sesungguhnya, bukan gelar, materi atau pujian yang diharapkan namun hanya satu yang dicita-citakan oleh mereka yaitu KEBERHASILAN MEMBENTUK Anak Didik menjadi MANUSIA yang BERKEPRIBADIAN Mulia.
Terimakasih guru..............
by: Rizqi Nurjannah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...