TAFSIR UMMUL KITAB
(AL-FATIHAH)
Ditulis oleh: Rizqi
Nurjannah
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2)
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا
الضَّالِّينَ (7)
Surat Al-Fatihah ini
memiliki beberapa nama lain. Yang terkenal diantaranya adalah Al-Fatihah (Pembuka),
Ummul Kitab (Induk Al-Qur’an), As-Sab’ul Matsaniy (7 Ayat yang
diulang-ulang). Menurut Al-Qurthubiy, ada 7 nama lain Al-Fatihah, diantaranya
adalah Asy-Syifa (Obat), Al-Waafiyah (Yang Memenuhi),
Al-Kaafiyah (Yang Mencukupi), Al-Asaasu (Dasar), Al-Hamdu (Segala
Pujian).
Beberapa Keutamaan Surat Al-Fatihah diantaranya adalah:
1.
Termasuk surat yang
ter-Agung dari surat dalam Al-Qur’an. (HR. Bukhari dari Abi Sa’id bin Mu’alla)
2.
Tidak ada surat yang
semisal surat ini dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an (Taurat, Injil, Zabur).
(HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, Ketika Ubay bin Ka’ab membaca surat ini)
3.
Termasuk 2 surat
(Al-Fatihah dan Akhir surat Al-Baqarah) yang jika dibaca maka terbukalah langit
dan turun seorang malaikat .(HR. Imam Muslim dalam Shahihnya, dari Ibnu Abbas)
Ada banyak riwayat yang menyebutkan akan keutamaan surat ini, akan tetapi
yang paling shohih adalah 3 hal diatas. Oleh karena itu, kita harus waspada
dari apa-apa yang dibawa oleh para musuh Islam, kaum zindiq Muslimin
(orientalis) berupa keutamaan-keutamaan suatu amalan dan lain-lain.
Sebelum membaca Al-Qur’an hendaknya kita mengucapkan ta’awudz terlebih
dahulu sebagai wujud permohonan kita untuk senantiasa berlindung kepada Allah
SWT dari syetan yang terkutuk dari segala godaannya, celaannya, dan
bisikan-bisikannya serta dari segala keburukan dan kesesatan yang ia sebarkan.
Perintah ini sebagaimana difirmankan dalam surat An-Nahl(16): 98
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (98)
“Maka apabila engkau akan membaca Al-Qur’an maka hendaklah berlindung
kepada Allah SWT dari syetan yang terkutuk”
Setelah membaca Ta'awudz, Lalu kita masuk ke ayat pertama yakni membaca Basmalah. Sesungguhnya
membaca basmalah itu sangat
dianjurkan bahkan disunnahkan untuk membacanya ketika kita memulai sesuatu
dalam kehidupan kita sebagai permohonan pertolongan kepada Allah SWT Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
Makna per-Kata
Al-hamdu Lillaahi...
Kalimat ini adalah pujian terhadap peng-Agung-an dan pe-Mulia-an terhadap
Allah SWT. Menurut Qurthubi, Alif lam dalam kata al-hamdu itu bermakna istighroq
al-jinsi (mencakup semua jenis sanjungan). Sanjungan ini tidak terbatas
diberikan pada seseorang karena telah diberi suatu kebaikan sebagaimana yang
kita kenal dengan kata syukron (Terimakasih), namun lebih umum yakni pujian
atas hal-hal yang dipuji karena sifat-sifatnya tanpa didahului dengan berbuat
kebaikan.
Rabbil ‘aalamiin
Kata ar-Rabb menurut bahasa berarti isim mashdar yang maksudnya
adalah at-tarbiyyah (pendidikan) yaitu memperbaiki dan menjaga
(membimbing supaya yang dididik itu tetap baik). Maka Allah SWT sebagai Rabb
itu adalah Dzat yang MakhlukNya dan mendidikNya. Kata Ar-Rabb itu
mengandung beberapa makna Al-Maalik (Raja), Al-Mushlih (Yang
memperbaiki), Al-Ma’buud (Yang di-ibadahi), As-Sayyid (Tuan),
Al-Muthoo’ (yang dita’ati). Dan jangan mengatakan kata rabb untuk
selain Allah kecuali dengan idhofah (penyandaran terhadap kata lain),
misalnya Rabbul ibili (pemilik unta), Rabbud Daari (pemilik
rumah).
Kata Al-‘Aalamiin merupakan bentuk jama’ dari kata al-aalam. Menurut
Al-Farra’ dan Abu Ubaidah, ‘al-‘aalam adalah ungkapan dari siapa yang
berakal, mereka itu ada 4 umat yaitu manusia, jin, malaikat, dan syetan. Dan
menurut sebagian ulama’, bahwa ‘alam itu mencakup seluruh macam benda baik
manusia, hewan, tumbuhan, tanah, malaikat, jin dll.
Ar-Rahmaani ar-Rahiim
2 kata ini berasal dari kata Rohmah yang maknanya adalah: Ar-Rohman
(yang memberikan nikmatNya yang besar) , Ar-Rohim (Yang memberikan
nikmatNya yang kecil). Al-Khoththabiy mengatakan bahwa Ar-Rohman itu Dzat yang
memiliki kasih sayang yang mencakup luasnya penciptaan baik dalam rezeki maupun
kemashlahatan baik kepada orang mu’min maupun kafir. Sedangkan Ar-Rohiim itu
khusus kepada orang mu’min semata. Kata Rohman itu khusus bagi Allah saja,
tidak ada yang disembah selain Ar-Rohman.
Yaum ad-Diin Yaitu hari pembalasan dan hari perhitungan.
Iyyaaka Na’budu
Ibadah berarti merasa hina, tunduk, dan tenang dan memohon pertolongan.
Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa Ibadah itu adalah puncak ketundukan dan
kehinaan seseorang. Tidak ada yang yang
pantas disembah selain-Mu (Allah SWT) karena Kemuliaan dan KeagunganMu.
Wa Iyyaka Nasta’iin
Maksudnya adalah memohon pertolongan kepadaMu Allah SWT atas keta’atan
padaMu, dan ibadah padaMu dalam segala urusan kita. Maka sesungguhnya tidak ada
yang dapat menolong kita kecuali Engkau.
Ihdinaa artinya tunjukkan kepada kami.
Ash-Shirooth al-Mustaqiim artinya jalan yang lurus. Orang Arab meminjam kata
Ash-Shiroot ini untuk segala perkataan dan perbuatan yang disifati dengan
istiqomah dan tidak bengkok. Maksud ayat ini adalah Jalan Islam.
An’amta ‘alaihim
Nikmat maksudnya adalah kehidupan yang lembut dan makmur. Ibnu Abbas
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah para nabi, orang yang
shiddiq / membenarkan ajaran Allah SWT, Syuhada, dan orang yang shaleh. Hal ini
sebagaimana terdapat dalam surat An-Nisaa’: 69.
Al-Maghduub ‘alaihim
Mereka adalah orang yahudi. Sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh : 61 dan
Al-maidah: 60.
Adh-Dhooolliin
Maksudnya adalah orang Nasrani. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah : 77.
Imam Fakhru Ar-Rozzi berkata bahwa al-Maghdub ‘alaihim adalah orang kafir
seluruhnya dan adh-dhoollin adalah orang munafik, hal ini sebagaimana dalam
surat Al-baqoroh pun disifatkan orang mu’min terlebih dahulu –dalam ayat
2-5-(yang dalam surat al-Fatihah adalah an’amta ‘alaihim), kemudian
sifat orang kafir –ayat 6-7- kemudian sifat orang munafik –ayat 8-20-.
Aamiin
Artinya Ya Allah Semoga Allah SWT mengabulkan. Al-Alusi mengatakan bahwa
ini merupakan sunnah untuk dibaca setelah surat Al-Fatihah sebagaimana hadits
Abi Maisaroh. Ini bukan dari Al-Qur’an namun termasuk isim yang bermakna Fi’il.
Bisa dibaca Amiin atau Aamiin.
Do’a
Ya Allah, tetapkanlah kepada kami agama Islam sebagai agama yang benar,
yang mana Engkau telah mengutus para Nabi dan Rasul dan mengutus Penutup para
Nabi. Ya Allah, tetapkanlah kami dalam keimanan, dan jadikanlah kami termasuk
orang yang mencari jalan orang-orang yang dekat denganMu, jalan para Nabi, para
shiddiiqiin (yang membenarkan agama Allah), para syuhada, para orang shaleh.
Dan jangan jadikan kami termasuk orang yang bingung akan jalan yang lurus,
orang yang sesat dari syari’atMu yang Suci, dan orang yang ingkar terhadap
ayat-ayatMu, rasul-rasulMu serta para Nabi UtusanMu karena mereka benar-benar
akan mendapatkan laknat dan kemurkaan Allah SWT hingga akhir zaman. Allahumma Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar