Kala mentari menyingsing...
Kau sambut hari dengan senyuman...
Menata serangkaian barang dagangan...
Tuk kau jajakkan ke pasar-pasar tradisional....
Kau tau suamiku....
Aku hanya bisa mengantarkanmu dengan secangkir kopi klangenan
Aku hanya bisa menyuguhkan senyuman
Dan aku hanya bisa menanyakan kabar...
Kesetiaanmu di kala susah maupun senang
menjadikanku tertegun dan tersenyum tenang...
Aku selalu menunggu kau datang....
Dengan secangkir kopi klangenan yang kusuguhkan....
Selasa, 04 November 2014
Kamis, 14 Februari 2013
Puisi Religi
Hamzah, Insya Allah Syahid untukmu...
Oleh Rizqi Nurjannah
Berseru 'AHAD' dengan lantang
Memimpin perang di garda depan
Menta'ati dan menjaga rasul selamanya
Menerabas leher kaum yang membangkang
Hamzah,,,
Pedangmu menjulang ke angkasa
suaramu membahana ke seluruh jazirah
Namun, mengapa perintahmu tak didengar pasukan pemanah.
Hindun,,,
Saat kau meratap dengan keras
Memanggil lantang nama Hamzah
Saat itulah kau Buta,
Mengincar pejuang Muslim
Wahsyi demi kemerdekaannya pun rela
Rela menombak Hamzah yang sedang berjihad..
terbutakan oleh dendam
teracuni oleh kesombongan
Itulah kaum Quraisy...
Kebenaran seolah menjadi kebatilan
dan sebaliknya..
Hamzah,,,
Paman Nabi...
Aku rindu kegigihanmu
aku ingion menemuimu bersama Ali bin Abi Thalib,
Umar bin Khaththab dan Rasulullah SAW...\
Aku rindu kalian, wahai para Syuhada..
Puskom UMY, Bantul, Yk
Jum'at, 15 Februari 2013
Label: Artikel
Annisa,
cermin hati,
Cinta,
Perjuangan,
puisi,
sosok
Rabu, 06 Februari 2013
MASJID ADALAH TEMPAT SUJUD KAUM MUSLIMIN
“MEMAKMURKAN MASJID”
Oleh: Rizqi Nurjannah
A.
Makna Masjid
Masjid berasal dari kata sajada-yasjudu-sujuudan yang artinya patuh,
ta’at, tunduk dengan penuh hormat dan ta’zim. Makna masjid secara bahasa adalah
tempat sujud, yang tekenal dalam masyarakat adalah bangunan tempat shalat.
Sedangkan makna yang lebih luas, hakekat masjid adalah tempat melakukan segala
aktivitas yang mengandung
kepatuhan kepada Allah semata. Karena
itu Allah berfirman dalam surat Al-Jin (72): 18
وَأَنَّ
الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“dan sesungguhnya
masjid-masjid itu milik Allah, maka janganlah kalian menyembah selain Allah”
MATERI KAJIAN TAFSIR AL_QUR'AN
TAFSIR UMMUL KITAB
(AL-FATIHAH)
Ditulis oleh: Rizqi
Nurjannah
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2)
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا
الضَّالِّينَ (7)
Surat Al-Fatihah ini
memiliki beberapa nama lain. Yang terkenal diantaranya adalah Al-Fatihah (Pembuka),
Ummul Kitab (Induk Al-Qur’an), As-Sab’ul Matsaniy (7 Ayat yang
diulang-ulang). Menurut Al-Qurthubiy, ada 7 nama lain Al-Fatihah, diantaranya
adalah Asy-Syifa (Obat), Al-Waafiyah (Yang Memenuhi),
Al-Kaafiyah (Yang Mencukupi), Al-Asaasu (Dasar), Al-Hamdu (Segala
Pujian).
Beberapa Keutamaan Surat Al-Fatihah diantaranya adalah:
1.
Termasuk surat yang
ter-Agung dari surat dalam Al-Qur’an. (HR. Bukhari dari Abi Sa’id bin Mu’alla)
2.
Tidak ada surat yang
semisal surat ini dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an (Taurat, Injil, Zabur).
(HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, Ketika Ubay bin Ka’ab membaca surat ini)
3.
Termasuk 2 surat
(Al-Fatihah dan Akhir surat Al-Baqarah) yang jika dibaca maka terbukalah langit
dan turun seorang malaikat .(HR. Imam Muslim dalam Shahihnya, dari Ibnu Abbas)
Ada banyak riwayat yang menyebutkan akan keutamaan surat ini, akan tetapi
yang paling shohih adalah 3 hal diatas. Oleh karena itu, kita harus waspada
dari apa-apa yang dibawa oleh para musuh Islam, kaum zindiq Muslimin
(orientalis) berupa keutamaan-keutamaan suatu amalan dan lain-lain.
Sebelum membaca Al-Qur’an hendaknya kita mengucapkan ta’awudz terlebih
dahulu sebagai wujud permohonan kita untuk senantiasa berlindung kepada Allah
SWT dari syetan yang terkutuk dari segala godaannya, celaannya, dan
bisikan-bisikannya serta dari segala keburukan dan kesesatan yang ia sebarkan.
Perintah ini sebagaimana difirmankan dalam surat An-Nahl(16): 98
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (98)
“Maka apabila engkau akan membaca Al-Qur’an maka hendaklah berlindung
kepada Allah SWT dari syetan yang terkutuk”
Setelah membaca Ta'awudz, Lalu kita masuk ke ayat pertama yakni membaca Basmalah. Sesungguhnya
membaca basmalah itu sangat
dianjurkan bahkan disunnahkan untuk membacanya ketika kita memulai sesuatu
dalam kehidupan kita sebagai permohonan pertolongan kepada Allah SWT Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
Makna per-Kata
Al-hamdu Lillaahi...
Kalimat ini adalah pujian terhadap peng-Agung-an dan pe-Mulia-an terhadap
Allah SWT. Menurut Qurthubi, Alif lam dalam kata al-hamdu itu bermakna istighroq
al-jinsi (mencakup semua jenis sanjungan). Sanjungan ini tidak terbatas
diberikan pada seseorang karena telah diberi suatu kebaikan sebagaimana yang
kita kenal dengan kata syukron (Terimakasih), namun lebih umum yakni pujian
atas hal-hal yang dipuji karena sifat-sifatnya tanpa didahului dengan berbuat
kebaikan.
Rabbil ‘aalamiin
Kata ar-Rabb menurut bahasa berarti isim mashdar yang maksudnya
adalah at-tarbiyyah (pendidikan) yaitu memperbaiki dan menjaga
(membimbing supaya yang dididik itu tetap baik). Maka Allah SWT sebagai Rabb
itu adalah Dzat yang MakhlukNya dan mendidikNya. Kata Ar-Rabb itu
mengandung beberapa makna Al-Maalik (Raja), Al-Mushlih (Yang
memperbaiki), Al-Ma’buud (Yang di-ibadahi), As-Sayyid (Tuan),
Al-Muthoo’ (yang dita’ati). Dan jangan mengatakan kata rabb untuk
selain Allah kecuali dengan idhofah (penyandaran terhadap kata lain),
misalnya Rabbul ibili (pemilik unta), Rabbud Daari (pemilik
rumah).
Kata Al-‘Aalamiin merupakan bentuk jama’ dari kata al-aalam. Menurut
Al-Farra’ dan Abu Ubaidah, ‘al-‘aalam adalah ungkapan dari siapa yang
berakal, mereka itu ada 4 umat yaitu manusia, jin, malaikat, dan syetan. Dan
menurut sebagian ulama’, bahwa ‘alam itu mencakup seluruh macam benda baik
manusia, hewan, tumbuhan, tanah, malaikat, jin dll.
Ar-Rahmaani ar-Rahiim
2 kata ini berasal dari kata Rohmah yang maknanya adalah: Ar-Rohman
(yang memberikan nikmatNya yang besar) , Ar-Rohim (Yang memberikan
nikmatNya yang kecil). Al-Khoththabiy mengatakan bahwa Ar-Rohman itu Dzat yang
memiliki kasih sayang yang mencakup luasnya penciptaan baik dalam rezeki maupun
kemashlahatan baik kepada orang mu’min maupun kafir. Sedangkan Ar-Rohiim itu
khusus kepada orang mu’min semata. Kata Rohman itu khusus bagi Allah saja,
tidak ada yang disembah selain Ar-Rohman.
Yaum ad-Diin Yaitu hari pembalasan dan hari perhitungan.
Iyyaaka Na’budu
Ibadah berarti merasa hina, tunduk, dan tenang dan memohon pertolongan.
Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa Ibadah itu adalah puncak ketundukan dan
kehinaan seseorang. Tidak ada yang yang
pantas disembah selain-Mu (Allah SWT) karena Kemuliaan dan KeagunganMu.
Wa Iyyaka Nasta’iin
Maksudnya adalah memohon pertolongan kepadaMu Allah SWT atas keta’atan
padaMu, dan ibadah padaMu dalam segala urusan kita. Maka sesungguhnya tidak ada
yang dapat menolong kita kecuali Engkau.
Ihdinaa artinya tunjukkan kepada kami.
Ash-Shirooth al-Mustaqiim artinya jalan yang lurus. Orang Arab meminjam kata
Ash-Shiroot ini untuk segala perkataan dan perbuatan yang disifati dengan
istiqomah dan tidak bengkok. Maksud ayat ini adalah Jalan Islam.
An’amta ‘alaihim
Nikmat maksudnya adalah kehidupan yang lembut dan makmur. Ibnu Abbas
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah para nabi, orang yang
shiddiq / membenarkan ajaran Allah SWT, Syuhada, dan orang yang shaleh. Hal ini
sebagaimana terdapat dalam surat An-Nisaa’: 69.
Al-Maghduub ‘alaihim
Mereka adalah orang yahudi. Sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh : 61 dan
Al-maidah: 60.
Adh-Dhooolliin
Maksudnya adalah orang Nasrani. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah : 77.
Imam Fakhru Ar-Rozzi berkata bahwa al-Maghdub ‘alaihim adalah orang kafir
seluruhnya dan adh-dhoollin adalah orang munafik, hal ini sebagaimana dalam
surat Al-baqoroh pun disifatkan orang mu’min terlebih dahulu –dalam ayat
2-5-(yang dalam surat al-Fatihah adalah an’amta ‘alaihim), kemudian
sifat orang kafir –ayat 6-7- kemudian sifat orang munafik –ayat 8-20-.
Aamiin
Artinya Ya Allah Semoga Allah SWT mengabulkan. Al-Alusi mengatakan bahwa
ini merupakan sunnah untuk dibaca setelah surat Al-Fatihah sebagaimana hadits
Abi Maisaroh. Ini bukan dari Al-Qur’an namun termasuk isim yang bermakna Fi’il.
Bisa dibaca Amiin atau Aamiin.
Do’a
Ya Allah, tetapkanlah kepada kami agama Islam sebagai agama yang benar,
yang mana Engkau telah mengutus para Nabi dan Rasul dan mengutus Penutup para
Nabi. Ya Allah, tetapkanlah kami dalam keimanan, dan jadikanlah kami termasuk
orang yang mencari jalan orang-orang yang dekat denganMu, jalan para Nabi, para
shiddiiqiin (yang membenarkan agama Allah), para syuhada, para orang shaleh.
Dan jangan jadikan kami termasuk orang yang bingung akan jalan yang lurus,
orang yang sesat dari syari’atMu yang Suci, dan orang yang ingkar terhadap
ayat-ayatMu, rasul-rasulMu serta para Nabi UtusanMu karena mereka benar-benar
akan mendapatkan laknat dan kemurkaan Allah SWT hingga akhir zaman. Allahumma Aamiin
Selasa, 23 Oktober 2012
Fatwa:Keputihan Wanita
Bersumber dari:
http://www.muhammadiyah.or.id/id/artikel-fatwa-tarjih—wanita-keputihan-detail-101.html
Pertanyaan :1. Bagaimana hukum fiqh tentang wanita yang mengalami keputihan ?
2. Bila seorang wanita berhenti dari KB suntik, maka biasanya haid tidak teratur. Kadang satu dua hari haid kemudian berhenti, kemudian haid lagi. Bagaimana hukum tentang wanita tersebut ?
Jawaban :
Keputihan bukan haid, melainkan semacam penyakit yang sering dialami seorang wanita. Keputihan semacam istihadhah. Istihadhah yaitu, keluarnya darah atau yang lain dari rahim wanita terus menerus, sehingga ia merasa tidak mungkin dalam keadaan suci untuk melaksanakan shalat. Karena keluar salah satu dari dua jalan membatalkan wudlu dan keluarnya itu treus menerus.
Demikian juga wanita yang tidak teratur masa haidnya karena KB suntik. Terhadap kedua masalah di atas agar wanita yang bersangkutan meneliti. Jika yang keluar darah haid yang warnanya kehitam-hitaman, maka bagi wanita itu berlaku hukum wanita haid, yaitu tidak boleh mengerjakan shalat dan jika berakhir masa haidnya, ia hendaklah mandi sebelum mengerjakan shalat. Seandainya darah yang keluar bukan darah haid yang berwarna seperti darah segar atau yang keluar sesuatu yang lain, maka bagi wanita itu berlaku hukum wanita istihadhah. Ia tetap wajib mengerjakan shalat dan sebelum berwudlu ia membersihkan faraj-nya, kemudian menutup dengan kapas atau kain dan sebagainya, setelah itu ia berwudlu dan mengerjakan shalat. Dasar hukumnya ialah hadits:
أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتِ حُبَيْشٍ كَانَتْ تُسْتَحَاضُ
فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ
دَمُ الْحَيْضِ فَإِنَّهُ دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ فَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ
فَأَمْسِكِي عَنِ الصَّلاَةِ فَإِذَا كَانَ اْلآخَرُ فَتَوَضَّئِي وَصَلِّي
فَإِنَّمَا هُوَ عِرْقٌ ( رواه أبو داود و النسآء و ابن حبان و الدار قطنى
و قال: رواته كله ثقات)
Artinya : “Bahwasanya Fathimah binti Hubaisy mengalami
istihadhah, maka berkata Nabi SAW kepadanya: ‘Jika darah haid warnanya
hitam yang dikenal. Apabila demikian berhentilah shalat. Jika tidak
demikian, berwudlulah dan shalatlah, karena itu hanya merupakan bocor
pembuluh darah’.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa`i, Ibnu Hibban dan ad-Daraquthni dan ia berkata seluruh perawinya tsiqah, menurut riwayat al-Hakim : menurut syarat muslim)Pada hadits yang lain diterangkan bahwa wanita itu berwudlu setiap akan mengerjakan shalat.
Minggu, 30 September 2012
Ringkasanku pada Kultum ustadz Syatibi; Sejarah Singkat Berdirinya PUTM
SEJARAH BERDIRINYA PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah telah resmi berdiri
pada tahun 1968. Namun demikian, tidak secara tiba-tiba PUTM ini didirikan
melainkan melalui masa yang cukup panjang. Sejarah ini diceritakan oleh Al-Mukarram
Ustadz Syatibi pada setiap kultum ba’da shalat di PUTM Putri hari ini. Beliau
adalah alumni PUTM pertama yang kini masih mengabdikan diri menjadi ustadz di
PUTM.
Awalnya, Ustadz Syatibi dan 6 orang teman sebayanya
mengaji bersama bapak KRH. Hadjid di masjid yang telah beliau bangun yakni
masjid At-Taqwa, Ngipiksari pada tahun 1964 ketika bulan Ramadhan. Mereka
mengaji setiap ba’da shalat wajib (5 kali sehari). Kitab yang dikaji adalah
kitab Al-Qur’an dan kitab Riyadhus Shalihin. Kedua kitab itu khatam dipelajari
oleh mereka.
Pengajian tersebut mendapatkan perhatian khusus dari
bapak KRH. Hadjid selaku mantan ketua Majelis Tarjih kala itu. Harapan beliau,
para santrinya mampu menyampaikan kembali apa yang telah diajarkan oleh beliau.
Harapan yang lebih besar lagi adalah adanya pemuda yang mampu ikut serta dalam
sidang fatwa Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dengan harapan yang
besar itulah, bapak Kyai Umar Effendy, bapak Kyai Wardan Diponingrat, bapak
Kyai .... bersama bapak KRH. Hadjid berempug (berdiskusi) membicarakan untuk
dibentuknya sebuah lembaga pendidikan yang dapat mencapai tujuan tersebbut.
Dengan kesungguhan bapak-bapak Kyai tersebut, maka PUTM
pun dapat didirikan. Syaratnya, sistem pendidikannya itu tidak sama dengan
sistem pendidikan pada umumnya di perguruan tinggi. Yaitu, HARUS ASRAMA.
Alasannya, pendidikan untuk mempersiapkan calon ulama hendaknya TERKONTROL
dalam masalah ibadah dan kedisiplinan. Pendidikan yang harus ditempuh oleh para
thalabah adalah wajib shalat lail, wajib shalat secara berjama’ah, wajib
melaksanakan puasa senin kamis, tidak boleh izin kuliah karena alasan apa pun.
Dengan peraturan yang demikian ketatnya, thalabah angkatan pertama (se-angkatan
Ustadz Syatibi) yang awalnya berjumlah 17 orang menjadi 5 thalabah yang lulus
hingga akhir pendidikan. Subhanallah..
Kemudian, tugas thalabah hanyalah belajar dan belajar.
Mereka tidak diperkenankan meninggalkan kuliah karena alasan apapun, sekalipun
izin untuk pengajian. Pengajian yang diizinkan untuk diikuti adalah pengajian
malam Selasa yang diadakan oleh PP Muhammadiyah, selain itu hukumnya terlarang
jika mengganggu kuliah. Dan thalabah juga harus terfokus belajar di PUTM saja,
tidak boleh merangkap kuliah diluar, dan tidak diperkenankan untuk mencari
penghasilan. Begitulah yang harus mereka tempuh, sungguh berat perjuangan untuk
membentuk calon ulama yang memiliki akidah yang kuat dan ibadah yang hebat.
Oleh sebab itu, teruslah berjuang untuk belajar dan mengkaji Islam. Umat
menunggumu....
Bersambung.... (Selasa, 9 Dzulqa’dah 1433 H/ 25 September
2012 M)
SOSOK
Sabtu, 22 September 2012
Antologi Surat Pribadi
Oleh: Rizqi Nurjannah
Semangat pagi say, pa kabar hari ini??? Itulah sapaan
terindah yang ingin kuberikan pada sahabat terbaikku yakni diriku sendiri.
Menulis keadaan diri dalam secarik kertas, atau
menekankan ujung jari pada keyboard komputer bukanlah sebuah hal yang
sulit. Mengapa? Karena tulisan dapat menjadi sebuah bentuk curahan, bahkan
teriakan isi hati seseorang pada dirinya sendiri atau pada siapapun. Goresan
itu akan sangat bermakna jika kau telah meninggalkan masa lalu.
Hidup kita berada dalam masa sekarang, sedang masa lalu
adalah masa yang telah kita lalui, jika masa lalu ingin tetap terkenang di masa
sekarang maka hendaklah masa lalu itu adalah hal yang berkesan, Nah... satu hal
yang dapat menjadikan masa lalu menjadi sebuah kesan yang mengagumkan adalah
jika ia tertuliskan dalam catatan harian.
Aku memang belum sepenuhnya hobi menuliskan cacatan
harian, namun tak ada salahnya jika aku mengawali hobiku ini dengan bercerita
tentang manfaat buku harian. Tak apa kan teman?? ^_^
Usai aku menonton Ayane (Film Korea yang diadopsi dari
catatan harian seorang anak yang sakit dan mengakhiri hidup dalam usia yang
sangat belia) maka hatiku pun terketuk untuk segera bersemangat tuk tumbuhkan
semangat menulis lagi. Betapa tulisan akan dapat membuat orang sedih, tertawa, mendapat
pencerahan atau petunjuk, bahkan dapat membuat orang terperosok ke dalam jurang
kehinaan. Aku mulai mengingat memoriku saat SMA dulu,.
Seorang penulis ternama telah memberikan gebrakan dasar
bagi kami (Para Jurnalis/ Advokat Pemula). Ya, aku bilang begitu karena aku
bergabung dalam “Pelatihan Jurnalistik Advokatif Pelajar (PJAP)” yang diadakan
bidang PIP PW IRM Yogyakarta saat itu. Walau hanya 7 orang peserta, namun acara
tersebut dapat aku ikuti hingga selesai, sungguh mengesankan. Disana memang
diajari materi tentang advokasi, suka duka menjadi advokat, praktek menulis
berita, dan materi yang paling aku kenang hingga sekarang adalah materi tentang
Menumbuhkan JIWA PENULIS.. Namun na’as, karena jiwa Penulisku setelah berselang
beberapa waktu pun mulai menghilang kembali. Dan kini, aku ingin menumbuhkannya
kembali. “Menulis adalah Latihan, bukan Bakat atau Takdir, tapi MURNI LATIHAN”
Ingat itu baik-baik.
Cover yang terpampang di depan adalah hasil jerih payah
kami para jurnalis Pemula (dulu sempat akan menamakan diri sebagai “Just
Avocado”) yang diprakarsai oleh penulis ternama ka Fahd Djibran. Dia
mau mengajak kita menulis buku itu karena ia sangat terkesan dengan gurunya
yang pertama kali mengajarkannya menulis buku. Gurunya menantangnya untuk
menulis buku, dan ia menyanggupi. Maka konsekwensi berikutnya adalah mau
berusaha memenuhi deadline yang telah disepakati. Sehingga ia pun mulai rajin
menulis buku. Begitulah saat ia mengajar. Ia mencontohkan tulisan yang termudah
adalah tulisan tentang Catatan Harian.
Buku Antologi
Curahan hati seseorang itu tersusun dari banyak tulisan. Para penulisnya
adalah: Yunis Arifah R, Rizqi Nurjannah, Vie, Kuspriyanti, Nida Ismira Tuangke,
Rizki Febriyani, Sofia Rahmawati, Ratririani Sekar Palupi, Raedi Hasan
Ashshiddiqie, Lika, Ahmad Alfi Ashshiddiqie, Agus Suroyo, Lathifah Al Hakimi,
Ari Widiastuti, Amalia Amrina, Irmawan Marjuansyah, Nur Arina Hidayati, Efti
Larasati, Nadia Adibie, Ariati Dina Puspitasari, dan Nurullaely Na’imah. Kata
Pengantar di tuliskan oleh Ketua Umum PW IRM DIY yakni Aad Satria Permadi
dengan judul “Surat untuk diri Sendiri: Sebuah Usaha untuk Jujur Bertutur” dan
dituliskan pula oleh Ketua Panitia PJAP yakni Irmawan Marjuansyah dengan judul
“Menulis sebagai Advokasi Diri”. Banyak harapan yang ka Fahd lontarkan kepada
kami, diantaranya adalah agar kita istiqomah untuk menulis. Dan penerbitan ini
dibantu oleh Penerbit Juxtapose.
Halaman kedua setelah cover, ka Fahd menuliskan JENDELA
IDE dari penerbit, isinya mengigatkan kita semua pada satu tujuan mereka...
selengkapnya adalah sebagai berikut;
Jendela ide adalah lini penerbitan juxtapose yang
mengakomodasi komunitas-komunitas kreatif anak muda untuk menerbitkan
karya-karyanya ke dalam bentuk buku yang dapat diapresiasi publik. Lini ini
adalah komitmen kami untuk mendorong anak-anak muda kreatif dalam
mengaktualisasikan idealisme berkaryanya tanpa harus tergerus dalam pragmatisme
pasar.
Sungguh, aku ingin menumbuhkan semangat menulis itu lagi,
yah minimal semangat untuk jujur pada diri sendiri (^_^ dengan menulis surat
pribadi teruntuk diri sendiri). Oleh karenanya, mungkin tak ada salahnya aku
tuliskan cuplikan “headline” yang dituliskan dalam buku Cermin Hatiku
ini...
“Padahal, sulit sekali untuk jujur pada diri sendiri,
apalagi sampai pada tahap koreksi dan refleksi seperti ini. Mereka luar biasa!”
_Fahd Djibran, Penulis & Pemred
Juxtapose.
“Surat untuk diri sendiri adalah media yang baik untuk
membangkitkan keberanian untuk mengakui kekurangan” _Aad Satria permadi, KetuaPW IRM DIY
“... kami juga telah melahirkan sebuah komunitas yang
siap melakukan sebuah perubahan untuk generasinya saat ini” _ Irmawan
marjuansyah, Ketua Panitia PJAP PW IRM
DIY
“Sob, kayaknya kamu punya banyak kebiasaan yang kurang
baik deh! Makanya dari sekarang ayo kamu ‘biasakan kebenaran, jangan
benarkan kebiasaan’ Hidup adalah perjuangan sob, dan Allah suka orang yang
bersungguh-sungguh (berjihad) ” _Yunis Arifah
“Hidup itu perlu proses, jangan pernah kau menyalahkan
dirimu sendiri karena manusia tak ada yang sempurna. Tak ada satupun hal yang
dapat berubah secepat cahaya” _Rizqi Nurjannah
“kelebihanmu bisa mengimbangi kekuranganmu. Ketahuilah,
kelebihan yang kamu miliki belum tentu orang lain juga memilikinya. Manusia
diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, tak ada manusia yang
sempurna. ”_Vie
“Suatu kebahagiaan sejati akan terungkap jika kita bisa
saling mencintai, berbagi dan saling menghargai orang yang bisa menerima kita
apa adanya.”_Kuspriyanti
“Tidak ada kata menyerah dalam dirimu untuk terus
berjuang demi negri ini. Bila kau merasa letih, aku faham. Itu sangat
manusiawi. Tapi ingatlah, allah selalu ada di dekatmu, Dialah yang memberimu
segala ilmu hingga kau mampu berfikir dan melakukan apapun. ”_Nadia Adibie
“balaslah ke-luarbiasaan-Nya dengan keluarbiasaanmu,
sejauh kamu bisa, seluas kamu mampu. Karena dia telah memberimu itu! Wahai kau,
diriku, hanya untukmu, hambaNya! ”_Nida Ismira Tuangke
“semangat! Cayo! Songsong masa depanmu dengan penuh
senyuman dan usaha yang kuat karena di depan sana ada kesuksesan telah
menunggumu” _Rizki Febriyani
“Sadarkah kau bahwa masa kecilmu tidak pernah lepas dari
segudang masalah yang kau anggap itu besar? Namun ternyata masalah-masalah itu
membuatmu bercermin dan semakin memaknai arti kehidupan. Dunia memberikan
kekuatan untuk terus menjadi bagiannya yang terhebat. Keberadaanmu membuat
dunia tidak sewarna. ” _Sofia Rahmawati
“Kejarlah dan taklukkanlah dunia, tapi jangan lupa untuk
mengejar akhirat agar semuanya seimbang. Tutuplah lembaran hitam dalam
langkahmu.mulailah dengan kertas putih dan goreskan dengan keikhlasan dalam
menjalani hari-harimu. ” _Ratririani Sekar palupi
“Setiap saat kau membaca, beraneka ragam buku, dan dari
buku-buku itulah kau belajar tuk mendengarkan orang lain, tapi mengapa kau tak
pernah belajar untuk mendengarkan dirimu sendiri?” _Raedi Hasan Ashshiddiqie
“tata ulanglah impian-impianmu, belajarlah untuk fokus
menggapainya. Berjuanglah! Walaupun hasilnya nanti tak semuanya sempurna, walau
bukan bintang yang nantinya kau gapai... ”__Lika
“Aku adalah raja atas diriku sendiri, aku berasal dari
sebuah kerajaan yang penuh kemerdekaan. Karena disanalah aku bertindak
berdasarkan kehendak diri yang terbimbing oleh nurani yang suci. Tak seperti
kerajaan di mana aku sering berkunjung kesana.” _Ahmad Alfi Ashshiddiqie
“Wahai diriku, berjuanglah untuk masa depanku.
Curahkanlah air mata dan setetes darah perjuangan untuk sebuah kebahagiaan
diriku.” _Agus Suroyo
“Kini bebaskan semua yang mengikatmu dengan erat dalam
pekat agar langkahmu tak lagi berat. Tak usah pedulikan lambaian diujung
kegelapan. Biarkanlah cahayaNya menembus jendela jiwa, memenuhinya hingga sudut
sukma.” _Lathifah Al Hakimi
“Jangan juga suka ngomong yang nggak-nggak, jangan kayak
yang laen. Kamu harus jadi orang yang beda, nggak usah ikut-ikutan.” _Ari
Widiastuti
“Dan kini aku mulai merasa ketakutan ketika mengingat
waktu yang terus berputar. Ketika mengingat deadline-deadline dalam hidupku
yang belum sempat terpenuhi.” _Amalia Amrina
“Berjuanglah terus kawan, sesungguhnya Allah telah
menunjukkan jalan yang terang bagi hamba-hambaNya yang beriman, bertaqwa dan
berjuang membela agamaNya.” _Irmawan Marjuansyah
“sesekalio aku menarik diri dari segala rutinitas yang
ada, aku tarik langkahku dari segala kemewahan dan kesenangan yang ada, agar
aku bisa membaca apa yang aku rasakan dan aku renungkan.” _Nur Arina
Hidayati
“Hidup ini hanya sekali, dan selalu ada arti di dalamnya.
So, Jalani hidup ini, dan buat dia jadi lebih berarti” _Efti Larasati
“Sebagai seorang wanita, seharusnya kamu menyadari betapa
berharganya dirimu. Kata temanku, tanganmu mampu menjaga banyak anak bersamaan,
kamu bisa mengatasi banyak hal yang luar biasa. Sekilas memang kau terlihat
rapuh, tapi itu bukan rapuh, itu adalah air mata” _Ariati Dina Puspitasari
“kembalilah sahabat menjadi dirimu sendiri. Keceriaanmu
seolah sirna terenggut masa, kehangatanmu terasa redup oleh sang kabut.” _Nurullaely
Na’imah
Dan terakhir, di halaman belakang sendiri, ada tulisan
dari Ka Aad, selaku Ketua PW IRM DIY waktu itu,
“sudah menjadi kecenderungan manusia untuk membenarkan
apa yang dilakukannya, sekalipun apa yang dilakukannya salah. Hal ini karena
fikiran manusia bersifat ‘mencari keselarasan’. Pakar psikologi kognitif
menyebutnya sebagai ‘konsonansi kognitif’ –atau rasionalisasi dalam pandangan
psikoanalisis (psikologi ketidaksadaran), usaha ‘menipu diri sendiri secara
masuk akal’. Ketakutan mengakui kelemahan diri di depan orang banyak adalah
akar dari semuanya. Semoga buku ini bisa menjadi renungan dan evaluasi diri
tentang diri masing-masing kita. Renungan dan evaluasi tentang diri sendiri
yang bersumber dari kejujuran tentu akan membantu siapa saja mengenal dirinya
sendiri.”
Demikianlah uraian
tentang Cermin hatiku... Semoga dapat memberi inspirasi bagiku dan bagi kalian
semua sahabatku yang kusayangi. Teruslah berkarya dan berjuang demi tegaknya
kalimat Ilahi.
Nuun Wal-Qalami Wa Maa Yasthuruun.
Kupersembahkan untuk Just Avocado, para aktivis IPM dan
para alumni IRM.. ^_^ mari kita cintai Kalam Ilahi tuk mengungkapkan segala
pengetahuan duniawi.
Label: Artikel
Annisa,
artikel,
cermin hati,
Cinta,
Perjuangan
Langganan:
Postingan (Atom)